Sobat mungkin sudah paham betul arti
dari peribahasa, bukan? Betul sekali, peribahasa adalah pepatah yang mengandung nilai atau nasihat. kita kerap kali menjumpai
kata-kata indah tersebut di lingkungan sekitar kita. Namun apakah dalam suatu
ketika, kita pernah menelaah, betapa dalam makna yang terkandung dalam
peribahasa tersebut! Nenek moyang kita membungkus nasihat dalam suatu kata-kata
indah pastinya bukan hanya untuk dibaca kemudian dilupakan. melainkan untuk kita
renungi, pahami dan kita praktikkan nilai-nilai yang tersirat di dalamnya. Nah,
dalam postingan kali ini, mari kita sejenak berkelana ke alam filosofi dengan
mencoba sedikit memahami makna yang terkandung dalam suatu peribahasa, yang mudah-mudahan
nilai-nilai luhurnya dapat kita terapkan dalam kehidupan ini.
Ada banyak sekali peribahasa yang ada
di bumi Nusantara ini, namun yang saya tulis di bawah ini adalah sebagian peribahasa
yang sudah tidak asing lagi di telinga kita atau disebut juga peribahasa populer,
di antaranya:
Air
susu dibalas air tuba
Artinya: Kebaikan yang dibalas dengan
kejahatan.
Air
beriak tanda tak dalam
Artinya:
Orang yang banyak
bicara (membual) biasanya pembohong dan tak berilmu.
Asam
di gunung, garam di laut, bertemu dalam belangga
Artinya:
Dua orang yang tak
kenal dan saling berjauhan akhirnya dapat bersatu.
Berat
sama dipikul, ringan sama dijinjing
Artinya:
Susah ataupun senang, dirasakan bersama-sama.
Besar
pasak daripada tiang
Artinya:
Pengeluaran lebih
besar daripada pendapatan.
Bagai
air di daun talas
Artinya:
Pendirian seseorang
yang selalu berubah-ubah.
Bagai
mendapat durian runtuh
Artinya:
Mendapat suatu rezeki
tanpa disangka-sangka sebelumnya.
Bersatu
kita teguh, bercerai kita runtuh
Artinya:
Kuat kalau bersatu
dan lemah kalau berpecah-belah.
Bertepuk
sebelah tangan
Artinya:
melakukan sesuatu
tidak oleh kedua belah pihak (dilakukan hanya oleh satu pihak saja) misalnya
cinta seseorang yang tak berbalas.
Dimana
bumi dipijak, disitu langit dijunjung
Artinya:
Dimanapun kita
tinggal atau berada, maka adat-istiadatnya harus diikuti.
Esa
hilang dua terbilang
Artinya:
Berbuat sesuatu
dengan sangat berani.
Gajah
mati meninggalkan gading
Artinya:
Orang baik jika sudah
tiada selalu dikenang kebaikannya.
Harimau
mati meninggalkan belang
Artinya:
Orang baik jika sudah
tiada selalu dikenang jasa-jasanya.
Habis
manis sepah dibuang
Artinya:
Karena telah habis
gunanya maka tidak dipedulikan lagi.
Jinak-jinak
merpati
Artinya:
Seseorang yang kelihatannya
penurut tetapi jika didekati ia menjauh.
Kacang
lupa kulitnya
Artinya:
Seseorang yang telah sukses dan
kaya, melupakan masa lalunya yang terpuruk dan miskin.
Karena
nila setitik, rusak susu sebelangga
Artinya:
Disebabkan kesalahan
kecil maka mendapat kerugian yang sangat besar.
Lempar
batu sembunyi tangan
Artinya:
Seseorang yang
melakukan sesuatu tetapi tidak mau bertanggung jawab.
Malu
bertanya sesat di jalan
Artinya:
Orang yang malu
bertanya akhirnya tersesat dan terpuruk karena keputusannya.
Maksud
hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai
Artinya:
Cita-cita besar,
tetapi tidak mampu untuk meraihnya.
Masuk
ditelinga kanan, keluar di telinga kiri
Artinya:
Tidak menuruti
nasihat yang sudah diberikan.
Pucuk
dicinta ulam pun tiba
Artinya:
Mendapat sesuatu yang
sangat diinginkan.
Rajin
pangkal pandai, hemat pangkal kaya
Artinya:
Untuk mendapatkan
kepandaian kita harus rajin belajar, untuk mendapatkan kekayaan maka kita harus
hemat.
Sambil
menyelam minum air
Artinya:
Melakukan beberapa
pekerjaan sekaligus.
Seperti
telur diujung tanduk
Artinya:
Berada dalam posisi
yang sulit dan serba salah.
Sepandai-pandai
tupai melompat, sekali akan jatuh
Artinya:
Sepandai-pandainya
orang, sesekali juga bisa salah.
Sekali
merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui
Artinya:
Dengan sekali bersusah-payah,
dua tiga keinginan terlaksana.
Seperti
padi, kian berisi kian merunduk
Artinya:
Seseorang yang
semakin pintar, biasanya semakin rendah hati.
Sudah
jatuh, tertimpa tangga
Artinya:
Mendapatkan kemalangan
yang bertubi-tubi (terus-menerus).
Tak
ada gading yang tak retak
Artinya:
Tidak ada suatu
pekerjaan manusia yang hasilnya sempurna.
Tak
ada rotan akarpun jadi
Artinya:
Dapat memanfaatkan
apa saja.
Tong
kosong nyaring bunyinya
Artinya: Orang yang banyak bicara biasanya tidak memiliki
ilmu.
2 komentar:
Apa peribahasanya tak bisa melupakan cinta pertama?
Thanks, sangat membantu
Posting Komentar